mee

1.10.11

Yes, I'm proud with my major, "Environmental Engineering", :D

      Lagi-lagi ini LTM gw juga, LTM pas MPKT dulu (jadi kangen masa itu, huhuhu). Hal ini berbuntut dari ditemukannya flash disk gw yang lama menghilang, bahkan gw udah menyangka itu tuh fd ditelan bumi, hahaha(lebaiii!!!). Jadi silahkan dinikmati aja yaaak,...^^

Peranan Teknik Lingkungan
Dalam Kemajuan Peradaban di Indonesia
Oleh Prihutami Rista Hermawati, 0906489731

Teknik Lingkungan merupakan suatu program studi baru di beberapa kalangan universitas seperti UI, ITS dan UNDIP. Pada awalnya program studi ini menjadi satu dengan program studi teknik sipil, sehingga program studi teknik sipil waktu itu dikenal dengan nama teknik sipil dan perencanaan lingkungan. Namun, karena tuntutan zaman, ditambah kondisi alam lingkungan kita yang semakin rusak. Maka, teknik lingkungan akhirnya berdiri sendiri menjadi suatu program studi baru. Lantas apakah teknik lingkungan yang ada saat ini masih relevan dengan kemajuan zaman, dan apa saja peranan teknik lingkunga dalam kemajuan peradaban di Indonesia ?
Seperti yang telah kita ketahui bahwa lingkungan adalah segala sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sedangkan kemajuan peradaban diartikan sebagai kemajuan teknologi yang merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia ( Nana Syaodih, 1997: 67 ). Dengan teknologi yang semakin modern dan mutakhir, manusia menjadi semakin mudah dalam melaksanakan segala kegiatannya.
Sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau dengan kata lain manusia sudah menggunakan teknologi. Misalnya, manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana. Akan tetapi sekarang teknologi sudah berkembang pesat, misalnya dengan dibuatnya robot, adanya sepeda motor dan mobil yang menggantikan sepeda kayuh, adanya mesin-mesin pabrik yang mempermudah kerja manusia, serta masih banyak yang lainnya. Namun, bukan berarti teknologi ini lantas selamanya bersifat baik, banyak teknologi masa kini, yang kurang memperhitungkan dampak kegiatannya terhadap lingkungan, bahkan cenderung berpotensi untuk mencemari dan merusak lingkungan di sekitar kita. Padahal seperti yang kita tahu, bahwa lingkungan adalah sesuatu yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, menurut saya peran teknik lingkungan sangat diperlukan untuk mengimbangi kemajuan peradaban di Indonesia ini.
Pentingnya peranan teknik lingkungan dalam kemajuan peradaban di Indonesia adalah untuk mencegah serta menanggulangi bahaya kerusakan lingkungan akibat kemajuan peradaban yang ditandai dengan kemajuan teknologi. Hal ini di dukung oleh fakta-fakta bahwa gas-gas buangan kendaraan bermotor dan mesin-mesin pabrik sebagai dampak kemajuan peradaban seperti gas kabonmonoksida ( CO ) dan karbondioksida ( CO2 ) merupakan penyumbang terbesar penyebab pemanasan global, yang mengakibatkan semakin menipisnya  lapisan ozon. Jika hal ini terus dibiarkan maka lama-kelamaan bumi kita ini akan menjadi rusak. Tidak hanya itu saja, tindakan sektor-sektor industri yang dengan sembarangan membuang limbah produksinya ke sungai tanpa mengolahnya terlebih dahulu sesuai pH yang diizinkan, dapat menyebabkan rusaknya ekosistem sungai. Sungai tersebut pada akhirnya akan bermuara ke laut, sehingga laut pun akan terkena dampak pencemaran tersebut. Akibatnya, keseimbangan ekosistem laut juga akan terganggu dan menyebabkan banyak biota laut mati. Padahal laut adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting. Hal ini dikarenakan laut merupakan sumber pemenuhan kebutuhan dasar pangan manusia, misalnya ikan, kerang, dan biota laut lainnya. Selain itu laut merupakan sumber bahan energi, karena di laut terdapat berbagai jenis mineral.
Usaha pengeboran minyak dan pertambangan  lepas pantai juga ikut andil dalam pencemaran laut. Hal ini disebabkan karena pembuangan limbah hasil industri tersebut ke laut secara sembarangan tanpa mempertimbangkan akibatnya pada lingkungan.
Menurut Amiruddin, Guru SMAN 17 Makassar, kemajuan teknologi yang ada saat ini memang terbukti efisien dalam meringankan dan mempermudah kerja manusia, akan tetapi teknologi yang ada saat ini tidak memberi cukup perlindungan terhadap lingkungan. Akan tetapi, justru menimbulkan masalah yang lebih banyak daripada pemecahannya.
Sebuah hal yang ironis bukan? Di mana, kemajuan teknologi yang ada tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas lingkungan hidup, akan tetapi malah semakin merusak lingkungan di sekitar kita. Apa jadinya bumi ini bila hal ini terus dibiarkan terjadi? Sudah seyogyanya kemajuan peradaban ini di barengi dengan semakin meningkatnya mutu kualitas lingkungan hidup, dan untuk itulah, peran teknik lingkungan diperlukan dalam mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah akibat semakin majunnya peradaban ini.
Hal ini didukung oleh pernyataan Endra Saleh Atmawidjaja, M.Sc., DEA., anggota Ikatan Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan Indonesia ( IATPI ), yang mengatakan bahwa peran teknik lingkungan dalam kemajuan peradaban di Indonesia pada khususnya, maupun dunia pada umumnya adalah sangat penting. Menurut Endra, teknik lingkungan ( TL ) memiliki sejarah panjang yang tidak dapat dilepaskan keberadaannya dari kemajuan peradaban bangsa-bangsa modern di dunia. Penyediaan air bersih dengan konstruksi aqueduct, misalnya, telah dilakukan sejak zamanRomawi Kuno. Selain itu, sistem penyaluran drainase dan pembuangan air limbah pertama dengan sistem tercampur ( combined system ) yang dibangun di Boston - Amerika telah dibangun sejak abad 17, bersamaan dengan pembangunan kanal-kanal di Amsterdam, Utrecht, Haarlem dan
beberapa kota lainnya oleh VOC di Belanda.

Di Indonesia sendiri, kesadaran akan pentingnya profesi sebagai ahli lingkungan ini diawali dengan dibukanya Jurusan Teknik Penyehatan ( TP ) pada tahun 1962 di ITB, yang kemudian berubah menjadi Teknik Lingkungan( TL ) sejak tahun 1984. Hal ini untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks. Pada saat ini, bidang-bidang yang menjadi kompetensi teknik lingkungan adalah penyediaan air minum, pengelolaan air limbah ( industri dan domestik ), pengelolaan limbah padat ( perkotaan dan industri, termasuk bahan buangan beracun dan berbahaya/B3), pengendalian pencemaran air, tanah dan udara (pollution control), penilaian dampak lingkungan ( melalui AMDAL),
pengendalian kebisingan, bahkan pengelolaan sanitasi makanan dan minuman.

Menurut A.P. Vesilind and J.J. Peirce, pengembangan profesi teknik lingkungan ini pada dasarnya ditopang oleh 3 ( tiga) pilar utama, yakni :
1.Keteknikan ( engineering ).
2.Etika lingkungan ( sebagai cabang dari ilmu filsafat ) dan,
3.Ekologi ( sebagai cabang dari ilmu alam yang mempelajari hubungan antara organisme  termasuk manusia dengan lingkungan fisik ).
Berangkat dari ketiga pilar inilah kemudian kita memahami bahwa profesi seorang teknik lingkungan berada dalam satu mainstream dengan pendekatan penataan ruang, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kehidupan yang lebih berkualitas. Terlebih dalam konteks pembangunan berkelanjutan yang telah dikenal luas sejak lahirnya tuntutan atas perubahan Green Revolution pada tahun 1970 yang diikuti dengan Konferensi International Lingkungan Hidup pertama di Stockholm tahun 1972. Sedangkan di Indonesia, pada masa Reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang juga memberlakukan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
Melihat pembahasan para ahli di atas terlihat jelas bahwa teknik lingkungan sangat berperan dan diperlukan guna mengimbangi kemajuan teknologi akibat dari kemajuan peradaban yang ada di Indonesia ini. Karena, kemajuan teknologi yang tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas lingkungan adalah sama saja tidak berarti.
Kontribusi profesi teknik lingkungan dalam penataan ruang pada prinsipnya adalah agar hubungan antara manusia dan lingkungannya berlangsung secara serasi dan selaras, tidak saling menyakiti, dalam horizon waktu yang panjang. Apalagi pada tataran mikro (misal RT/ RW / Kabupaten/ Kota dan Kawasan Industri ) kontribusi para sarjana teknik lingkungan sangat significant karena lebih banyak memuat aspek-aspek perencanaan operasional.

Oleh karena itu untuk ke depannya, konsep pengembangan infrastruktur ramah lingkungan sebagai unsur pembentuk  struktur ruang kawasan perkotaan dan juga kawasan perdesaan, akan banyak menuntut keterlibatatan profesi teknik lingkungan yang lebih intens dalam proses perencanaan dan pemanfaatan ruang. Misalnya saja, pada era millenium dewasa ini, konsep pengembangan infrastruktur ramah lingkungan yang dikenal dengan “green infrastructure” atau “sustainable infrastructure” menekankan terbentuknya jaringan yang saling terhubung antara ruang terbuka (open spaces) dan ruang alami (natural areas), seperti jalur hijau, lahan basah, taman, dan hutan lindung, yang secara alamiah mengendalikan drainase, mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas air. Hal-hal itulah yang pada gilirannya nanti, kontribusi teknik lingkungan dalam kemajuan peradaban di Indonesia tercinta ini akan sangat diharapkan.


Apa itu Dosa Menghujat Roh Kudus??

       Dulu pertanyaan ini sempet ngebuat gw bingung juga pas SMA, kan katanya dosa menghujat Roh Kudus itu dosa yang gak terampuni, tapi di bagian lain dari Alkitab, Tuhan berkata bahwa kalaupun dosa kita banyak, semerah kirmizi bakal diampuni jadi seputih kapas, trus gmana dong? Terkesan berseberangan banget kan ni Firman. Trus gimana, apa Tuhan yang salah me"wahyu"kan itu ke penulisnya? Tentu enggak dong, so berdasarkan yang gw dapet pas nyari tugas agama di semester 2, gw mulai dapat pencerahan, apa itu dosa menghujat Roh Kudus. Semoga LTM ini bisa menjadi berkat bagi kalian yang masih bingung tentang hal ini. Tapi kalopun habis baca LTM ini masih bingung juga, maka berdoalah,^^, minta Tuhan supaya Dia sendiri yang boleh beri hikmat kepada kita. Mazmur 119:18, "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari taurat-Mu".


Dosa Menghujat Roh Kudus
Oleh Prihutami Rista Hermawati, 0906489731


Judul buku      : Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen
Bab 54 halaman 203-205
Penulis             : R.C. Sproul
Data Pubikasi  : www.google.com

Dosa adalah sesuatu yang sangat dekat dan bahkan selalu ada dalam kehidupan dan setiap tindakan manusia. Tidak ada seorang pun manusia yang tidak berdosa di dunia ini, kecuali Yesus yang waktu itu turun ke dunia. Pendeta, majelis-majelis gereja dan para pengerja gereja pun, mereka tentu pernah berbuat dosa. Lantas apa sebenarnya dosa itu? Dan apa pula yang dimaksud dengan dosa menghujat Roh Kudus itu? Oleh karena itulah, penulis di sini akan mencoba  menjelaskan tentang apa dosa itu dan apa juga yang dimaksud dengan dosa menghujat Roh Kudus.
Menurut 1 Yohanes 3: 4, Titus 2: 14 dan Matius 24: 12, dosa dapat didefinisikan sebagai pemberontakan pada Allah. Manusia ingin hidup dalam standar yang ditentukan oleh dirinya sendiri, tidak mau mengikuti aturan yang telah dibuat oleh Allah. Pemberontakan terhadap hukum Allah, artinya menolak hukum Allah atau hidup tanpa hukum. Sedangkan menurut Roma 1: 18, dapat ditafsirkan bahwa dosa adalah tindakan yang salah pada Allah dan manusia. Tindakan yang salah ini adalah segala kefasikan atau kelaliman hidup manusia. Serta banyak lagi definisi tentang dosa. Namun, pada intinya dosa adalah bentuk perlawanan manusia terhadap kehendak Allah.
Lantas mengapa manusia bisa berbuat dosa? Manusia dapat berbuat dosa dikarenakan adanya kehendak bebas ( free will ) dalam diri manusia. Allah  menjadikan manusia sedemikian rupa sebagai manusia yang bebas berkehendak. Namun, kebebasan itu juga dibatasi oleh tanggung jawabnya sebagai hamba yang harus taat di hadapan Allah. Itulah yang diajarkan oleh Alkitab. Dalam Kejadian 3, dijelaskan juga bahwa peristiwa kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa, juga disebabkan karena penyalahgunaan kebebasan yang diberikan oleh Tuhan. Adam dan Hawa tidak menggunakan kebebasan itu secara bertanggung jawab. Padahal, Allah sudah memberi kebebasan dengan memperbolehkan memakan buah dari semua pohon yang yang ada di Taman Eden, tetapi buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang benar itu, tidak boleh untuk dimakan. Hal ini dimaksudkan Allah, agar dalam kebebasannya itu, Adam dan Hawa ( manusia) tetap taat kepada Allah, dan tidak menuruti kehendaknya sendiri. Namun, yang terjadi adalah manusia lebih mementingkan keinginan hatinya atau menjalankan kehendak bebas yang ada dalam dirinya, dengan semaunya sendiri, tanpa mengindahkan peraturan Allah, serta akhirnya terbujuk oleh omongan iblis, sehingga Adam dan Hawa memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang buruk itu.
Sedangkan akibat dari dosa sudah jelas seperti yang dijelaskan dalam Roma 3: 3, bahwa upah dosa adalah maut. Maut yang pertama adalah kematian fisik. Manusia harus berhadapan dengan dengan misteri kematian. Oleh karena dosa, manusia gentar menghadapi kematian ( Lukas 12: 5, Ibrani 2: 15). Di samping itu juga, kehidupan manusia, alam, binatang, dan tumbuhan menjadi tidak bersahabat dan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa manusia. Sedangkan maut yang kedua adalah kematian rohani bagi mereka yang tidak bertobat dan tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya.
Dosa sendiri terbagi dalam berbagai jenis, ada dosa warisan, dosa menghujat Roh Kudus, dan lain-lain. Namun, yang akan kita bahas lebih lanjut di sini adalah mengenai dosa menghujat Roh Kudus. Seperti dalam Lukas 12: 10, dikatakan bahwa “ Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi barang siapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.” Begitu pula dalam Matius 12: 31-32, “ Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak”.
Lantas apa sebenarnya dosa menghujat Roh Kudus itu sampai-sampai dosa itu menjadi dosa yang tidak terampuni. Dalam bukunya Etika Kristen : Bagian Umum, menghujat Roh Kudus adalah adalah dosa yang dilakukan dengan kesadaran luar biasa.  Dosa ini dapat timbul jika manusia di dalam batinnya yakin sepenuhnya akan kebenaran Injil dan akan arti pribadi serta pekerjaan Tuhan Yesus. Namun, karena pernah mengalami pengalaman kepahitan dalam hidupnya atau berbagai sebab lainnya, ia akhirnya menjadi keras hatinya dan dengan penuh kesadaran mereka meninggalkan dan mempertahankan kebencian terhadap Kristus yang diurapi-Nya. Namun, pemahaman tentang menghujat Roh Kudus tidak lantas hanya sebatas itu saja, dosa yang tergolong dalam menghujat Roh Kudus dapat terjadi dalam keadaan di mana (1) mereka yang pernah diterangi hatinya, (2) yang pernah mengecap karunia sorgawi, (3) pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, (4) pernah mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang. Namun, dengan penuh kesadaran mereka menghujat Allah. Orang percaya yang telah mengalami hal di atas, lalu murtad dan tidak membuka hatinya untuk dibaharui Roh Kudus, membuka peluang untuk melakukan penghujatan terhadap Roh Kudus. Serta berarti bahwa mereka telah menyalibkan Anak Allah untuk kedua kalinya dan menghina-Nya di muka umum (Ibrani 6: 4-6).
Murtad di sini dapat diartikan sebagai penyangkalan terhadap Yesus Kristus setelah mengecap karunia Sorgawi.  Tidak mungkin orang yang didalam hatinya berdiam Roh Kudus, mengutuki Allah, tetapi hal itu dapat terjadi setelah Roh Kudus pergi meninggalkan dia. Jadi orang yang yang berdosa kepada Roh Kudus adalah orang yang pernah memiliki Roh Kudus di dalam hatinya, kemudian murtad, sehingga Roh Kudus pergi meninggalkan dia.
I Korintus 12: 3, Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. Oleh karena itu bukan karena Allah tidak mau mengampuni, tetapi karena tidak bisa atau tidak mungkin dibaharui lagi. Lantas mengapa ia tidak dapat dibaharui lagi? Dosa kepada Roh Kudus bukanlah dosa yang tiba-tiba dapat dilakukan, tetapi merupakan dosa yang berlangsung secara bertahap dan melalui proses yang cukup lama. Orang itu berkali-kali “ mendukakan Roh Kudus “, tidak mau mendengarkan suara Roh Kudus, tetap berbuat dosa sehingga hati nuraninya menjadi tumpul, hingga akhirnya murtad. Pada saat inilah Roh Kudus meninggalkan dia. Seperti dalam Efesus 4: 10, “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan”.
Roh Kudus adalah Roh:
1.      Kebenaran (Yoh. 14:17); maka apa saja yang palsu, penipuan, ataupun kemunafikan, sama saja dengan mendukakan Dia.
2.      Iman (2Kor. 4:13); maka keragu-raguan, ketidakpercayaan, kegelisahan, kekuatiran,sama halnya dengan  mendukakan Dia.
3.      Kasih karunia (Ibr.10:29); maka apa saja di dalam kita yang keras, pahit, dengki, tidak ramah, tidak mengampuni, atau tidak mengasihi, adalah perbuatan  mendukakan Dia.
4.      Kekudusan (Rm. 1:4); maka segala sesuatu yang tidak bersih, yang mengotorkan, atau menghina, adalah mendukakan Dia.


Bila perbuatan mendukakan roh kudus ini dilakukan secara terus menerus sehingga hati orang itu menjadi bebal, tidak mengindahkan peraturan Allah lagi, serta secara tidak langsung menolak kebenaran Kristus, maka lama-lama Roh Kudus akan meninggalkan dia.
Namun, pada dasarnya yang dapat menjadi bukti bahwa seseorang kemungkinan tidak  melakukan dosa yang tidak akan diampuni ini adalah ketika dalam hatinya ada keinginan untuk memperoleh pengampunan dosa dan kesediaan untuk bertobat. Tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni selama orang itu mau bertobat dan datang memohon pengampunan dari Allah ( Yesaya 1: 18,  1 Yohanes 1: 9).
Oleh karena itu biarlah kita senantiasa mau mendengar suara Roh Kudus yang ada di dalam hati kita masing-masing. Jangan ada seorangpun diantara kita yang melakukan dosa yang demikian. Allah itu tidak pernah jauh dari kita, Allah Roh Kudus ada dalam hati kita. Dan kita juga harus senantiasa menghargai Roh Kudus yang ada di dalam hati kita, marilah kita mengasihi  Dia, karena Dia terlebih dahulu mengasihi kita, teramat mengasihi kita.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...